Rabu, 16 April 2014

Makalah khulafaur rasyidin



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persolan pertama yang muncul ke permukaan setelah Nabi Muhammad Saw wafat adalah persolan suksesi, Siapa yang akan menggantikan kedudukan beliau sebagai kepala pemerintahan . tetapi ada satu prinsip dasar yang diajarkan Nabi Muhammad Saw dalam bermasyarakat dan bernegara. Prinsip musyawaroh ini dianut  oleh para sahabat, dibuktikan dari peristiwa - peristiwa yang terjadi dalam setiap pergantian pemimpin islam, seperti Khulafaur Rosyidin. Khulafaur Rosidin adalah para pemimpin pengganti yang mendapat petunjuk dari Allah. Pengganti kholifah pertama setelah Nabi Saw adalah Abu Bakar As-Sidiq, kemudian digantikan oleh Umar Bin Khattab, setelah itu digantikan oleh Utsman Bin Affan  dan yang terakhir adalah Ali Bin Abi Thalib.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah  probematika dan realitas kepemimpinan Abu Bakar ?
2. Bagaimana kemimpinan Umar Bin Khattab ?
3. Bagaimana suksesi kepemimpinan dari Umar ke Utsman?
4. Apa sajakah realitas sosial politik kepemimpinan Utsman Bin Affan?
5. Apa sajakah  realitas sosial politik kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib ?
6. Cobalah telaah dan kritik kontribusi khalifah empat dalam peradaban islam?

C.Tujuan Penulisan
1. Agar bisa mengetahui probematika dan realitas kepemimpinan Abu Bakar.
2. Untuk mengetahui kemimpinan Umar Bin Khattab.
3. Untuk mengetahui suksesi kepemimpinan dari Umar ke Utsman.
4. Supaya mengerti tentang politik kepemimpinan Utsman Bin Affan.
5. Supaya mengerti tentang realitas sosial politik kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib.
6. Agar dapat menela’ah dan kritik kontribusi khalifah empat dalam peradaban islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Probematika Dan Realitas Kepemimpinan Abu Bakar
Sebagai khalifah pertama, Abu Bakar menghadapi persolan politik keagamaan, terutama penentangan dari kaum murtad (kaum riddah), memberantas nabi palsu, dan mereka yang enggan membayar zakat. Untuk mengatasi hal tersebut, khalifah Abu Bakar melakukan musyawaroh dengan para sahabat, tindakan apa yang harus dilakukan. Meski terjadi perbedaan pendapat, ia tetap tegar, bahkan dengan tegas ia mengatakan bahwa ia akan memerangi semua golongan yang menyimpang dari kebenaran, sehigga semuanya kembali ke jalan yang benar.
Ketegasan khalifah Abu Bakar ini disambut dan dudukung oleh hampir seluruh umat islam. Ada langkah strategis yang dilakukan khalifah sebelum melakukan serangan, yaitu pengiriman surat. Khalifah abu bakar mengirim surat kepada mereka dan mengajak untuk kembali kepada ajaran islam yang benar., sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an da Al-Hadist. Usaha tersebut tidak mendapat renspon positif, bahkan mereka menunjukkan penentangannya.
Sebagaian mereka ada yang menerima ajakan tersebut dan kembali kepada ajaran islam tanpa peperangaan, namun sebagian besar mereka bertahan pada sikapnya melawan islam, sehingga peperangan tidak dapat dihindarkan . Khalid Bin Walid merupakan salah seorang komandan yang pertama kali memerangi Thulaihah dalam peperangan Buzaka . Khalid berhasil mengalahkan mereka, dan suku-suku yang tadinya terlibat dalam pemberontakan , akhirnya menerima kembali ajakan untuk memeluk islam, termasuk suku bani As’ad. Gerakan para nabi palsu juga dapat dipatahkan  oleh Khalid Bin Walid, setelah Ikrimah dan Syurahbil gagal mengalahkan kekuatan Musailamah Al- Kazzab. Pasukan musailamah dapat dipukul mundur oleh khalid dalam pertempuran di yamamah tahun 663 M.
Dari empat tokoh gerakan anti islam, dua diantaranya tewas terbunuh dalam peperangan, yaitu Aswad Al- Ansi  dan  Musailamah Al Kazzab. Sedangkan dua tokoh lainnya, yaitu saj’ah dan thulaihah selamat dan kembali kepada ajaran islam. Setelah berhasil mengalahkan pasukan pemberontak, pada tahun 633 Abu Bakar memerintahkan  Khalid Bin Walid untuk menaklukkan wilayah-wilayah perbatasan Syiria dan berhasil melebarkan wilayah kekuasaan islam higga ke berbagai tempat bekas kekuasaan Persia dan Byzantium.

B. Kemimpinan Umar Bin Khattab
Periode Umar bin Khattab dibilang periode yang cukup aman dan tentram. Tidak  banyak  pemberontakan yang terjadi. Bahkan dalam catatan sejarah islam, periode kepemimpinan khalifah umar bin khatab disebut sebagai masa yang cukup makmur; aman dan damai.situasi ini benar – benar di manfaatkan untuk membangun sistem pemerintahan negara , agar lebih efektif dan efisien , sehingga hasil pembangunan dapat di rasakan secara merata kesegenap masyarakat yang berada dibawah  kekuasaan pemerintahan islam .
Ada dua arah kebijakan yang dilakukan khalifah Umar Bin Khatab . Pertama,kebijakan internal,yaitu membangun sistem pemerintahan dalam negeri dengan membentuk departemen -departemen  yang menangani masalah-masaaalah social politik dan sebagainya.Kedua ,kebijakan eksternal ,yaitu dengan usaha memperluas wilayah penyebaran islam ke luar jazirah Arabia.
Pembentukan beberapa departemen merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat  dihindari lagi, karena kekuasaan islam telah mencapai mesir dan beberapa wilayah lainnya dijazirah Arabia .untuk mempermudah sistem ketatanegaraan dan pelayanan,maka dibentuklah departemen-departemen tersebut.
Pada masa pemerintahan khalifah umar juga mulai ditertibkan pembayaran gaji dan pajak tanah.berkaitan dengan masalah perpajakan ,khalifah Umar Bin Khatab membagi warga negara menjadi dua bagian ;
Pertama,masyarakat muslim dan kedua masyarakat non muslim [Ahlu Dzimmi]yang mendapat perlindungan[suaka] negara .untuk mencapai pemerantaan dalam pembangunan khalifah Umar Bin Khatab mengubah sistem sentralisasi dan sentralisasi .untuk menjaga keamanan ,khalifah juga membentuk jawatan kepolisian [Diwan A-Syurthah]dan jawatan pekerjaan umum untuk mengelolah keuangan negara, khalifah membentuk lembaga keuangan yang disebut baitul mal.sejak masa itu khalifah Umar Bin Khatab telah memiliki mata uang sendiri.
C. Suksesi Kepemimpinan dari Umar ke Utsman
            Dalam keadaan sakit, khalifah Umar Bin Khattab membentuk sebuah dewan untuk mengatasi persoalan yang akan dihadapi, terutama soal penggantian kepemimpinan setelahnya. Dewan tersebut terdiri dari Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah Bin Ubaidillah, Zubair Bin Awwam, Abdur Rahman Bin Auf dan Saad Bin Abi Waqos.
            Ada sebuah peraturan yang harus mereka patuhi, yaitu proses pemilihan harus didasari atas musyawarah dan mufakat. Apabila dalam proses pemilihan tersebut salah seorang diantara mereka mendapatkan suara terbanyak,maka dialah yang berhak menjadi khalifah. Namun apabila terdapat suara seimbang, maka keputusannya harus diselesaikan lewat pengadilan, dan yang menjadi hakimnya adalah abdullah bin umar.
            Setelah Umar Bin Khattab meninggal dunia, maka abdur rahman bin auf menjalankan tugas sebagai ketua panitia yang bertugas menyeleksi calon peserta pemilihan. Namun proses pemilihan yang semula diinginkan berjalan tidak sesuai dengan harapan, menemui kesulitan, terutama dalam masalah calon peserta. Hal tersebut disebabkan : pertama, berdasarkan pendapat umum bahwa mayoritas masyarakat menginginkan utsman bin affan yang menjadi khalifah.  Kedua,dikalangan sahabat terdapat perbedaan pendapat, abdur rahman bin auf lebih cenderung kepada utsman bin affan sedangkan saad bin abi waqash menginginkan ali bin abi thalib yang menjadi khalifah. Ketiga, baik Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib masing –masing memiliki keinginan untuk menjadi khalifah.
Demikian problem yang dihadapi oleh ketua panitia pelaksanaan pemilihan khalifah. Namun berkat ketekunan dan kebijaksanaan Abdur Rahman Bin Auf, akhirnya proses pamilihan berjalan lancar dan menghasilkan sebuah keputusan yang memenangkan Usman Bin Affan terpilih sebagai khalifah. Kemudian abdur rahman bin auf mengangkat tangan usman bin affan sebagai tanda pengakuan menjadi khalifah baru, pengganti khalifah terdahulu yaitu Umar Bin Khattab. 


D. Realitas sosial politik kepemimpinan utsman bin affan
            Situasi ini sangat berbeda pada masa pemerintahan Khalifah Utsman Bin Affan. Pada paruh pertama kepemimpinnnya, Negara berada dalam keadaan aman, damai, tentram, dan sejahtera. Karena situasinya sangat mendukung bagi usaha melanjutkan program perintahan yang dibuat pada masa perintahan Khalifah Umar Bin Khattab. Tetapi pada paruh terahir masa pemerintahannya, terjadi krisis kepercayaan yang menimbulkan konflik berkepanjangan.
            Dalam beberapa kasus misalnya mengangkat para pejabat Negara, seperti gurbenur dart keluarganya sendiri, kebijakan lain yang menuai protes masyarakat adalah kebijakan satu mushaf dan menghapus mushaf-mushaf lain yang beredar di masyarakat.kebijakan ini sebenarnya baik,yaitu menyeragamkan seluruh mushaf yang ada ditangan usman, yang sudah dibukukan sejak masa khalifah Abu Bakar As-Siddiq.
            Setelah banyak snggota keluarganya yang duduk dalam jabatan penting, usman laksana boneka dihadapkan kerabatnya itu. Dia tidak dapat berbuat banyak dan terlalu lemah terhadap keluarganya. Akhirnya para masyarakat selalu memberikan protes penolakan kebijakan terhadap usman dan protes ini berujung pada peristiwa terbunuhnya khalifah oleh orang yang tidak dikenal.    
            Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masanya tidak ada kegiatan-kegiatan yang penting. Usman berjasa membangun angkatan laut. Sehingga pasukan islam dapat menyeberangi lautan dan menyebarkan agama islam diluar jazirah arab. Selain itu juga membangun dan memperbaiki masjid nabawi,membangun jalan, jembatan, membangun bendungan di kota madinah agar tidah banjir ketika musinm banjir tiba.

 E. Realitas sosial politik kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib
            Sebagai khalifah keempat, tampaknya ali bin abi thalib meneruskan kebijakan yang pernah ditempuh oleh khlifah abu bakar dan Usman Bin Affan. Ia menerapkan prinsip- prinsip baitul mal dengan tepat , dan memutusakan untuk mengembalikan semua tanah yang diambil oleh bani umaiyah ke dalam perbendaharaan Negara . disamping itu khalifah ali mengganti semua gurbenur yang diangkat pada masa usman yang tidak disukai masyarakat. Karena berasumsi, bahwa selain gurbenur itu tidak disenangi, juga mereka diduga adalah penyebab terbunuhnya Khalifah Usman Bin Affan.
            Untuk itu, khalifah ali meminta agar gubernur kufah, Al-Walid Bin Uqbah mengundurkan diri. Begitu juga kepada muawiyah agar meletakkan jabatan sebagai gurbenur syiria.permintaan tersebut ditolak, sehingga timbul kerusuhan dan konflik yang berkepanjangan  antara khlifah ali dengan para pejabat gurbenur tersebut. Penolakan ini berujung pada pertempuran di siffin pada 38 H/657M. pertempuran ini memperlemah pasukan ali dan memperkuat posisi Muawiyah. Karena pasukan ali terpecah menjadi dua kelompok yaitu para pengikut setia Ali (syiah) dan mwreka yang menyatakan desersi atau keluar dari barisan ali(khawarij).kelompok inilah yang paling gencar dalam melakukan gerakan untuk membunuh Ali.
            Penolakan ini juga dating dari kubu sahabat nabi seperti Thalhah, Zubair,Dan Aisyah. Keributan antara Khalifah Ali denga aisyah berujung pada pertempuran yang dikenal dalam sejarah islam dengan Waqa’ah Al-Jamal atau perang unta.dan akhirnya Khalilfah Ali terbunuh oleh salah anggota khawarij.   

F. Telaah dan Kritik Kontribusi Khalifah Empat dalam Peradaban Islam
            Realitas social politik kepimimpinan Khalifah Abu Bakar As- Siddiq dan Khalifah Umar Bin Khattab Adalah periode yang dibilang cukup aman dan tentram. Tetapi menginjak pada realitas social politik kepemimpinan Khalifah Usman Bin Affan banyak terjadinya pemberontakan- pemberontakan yang mengakibatkan konflik berkepanjangan karena adanya kebijakan-kebijakan  yang menuai protes dari masyarakat. Selain itu ada juga masalah terbesar pada saat itu yaitu terbunuhnya Khalifah Usman yang diduga pembunuhnya adalah dari kalangan pejabat sendiri. Sedangkan kritik kontribusi pada masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib adalah tidak adanya perluasan wilayah padahal dari Khalifah Abu Bakar sampai Usman Bin Affan semuanya mempuanyai perkembangan perluasan wilayah. Hal itu dikarenakan selama masa-masa kepemimpinannya selalu dihadapkan pada persoalan dan konflik yang berkepanjangan.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
·           Probematika Dan Realitas Kepemimpinan Abu Bakar yaitu ketika Sebagai khalifah pertama, Abu Bakar menghadapi persolan politik keagamaan, terutama penentangan dari kaum murtad (kaum riddah), memberantas nabi palsu, dan mereka yang enggan membayar zakat. Ketegasan khalifah Abu Bakar ini disambut dan dudukung oleh hampir seluruh umat islam. Ada langkah strategis yang dilakukan khalifah sebelum melakukan serangan, yaitu pengiriman surat. Sebagaian mereka ada yang menerima ajakan tersebut dan kembali kepada ajaran islam tanpa peperangaan, namun sebagian besar mereka bertahan pada sikapnya melawan islam, sehingga peperangan tidak dapat dihindarkan . Khalid berhasil mengalahkan mereka, dan suku-suku yang tadinya terlibat dalam pemberontakan , akhirnya menerima kembali ajakan untuk memeluk islam. Pada tahun 633 Abu Bakar memerintahkan  Khalid Bin Walid untuk menaklukkan wilayah-wilayah perbatasan Syiria dan berhasil melebarkan wilayah kekuasaan islam higga ke berbagai tempat bekas kekuasaan Persia dan Byzantium.
·           Pada masa kepmimpinan umar bin khattab .Ada dua arah kebijakan yang dilakukan oleh beliau yaitu  : Pertama,kebijakan internal,yaitu membangun sistem pemerintahan dalam negeri dengan membentuk departemen –departemen. Kedua ,kebijakan eksternal ,yaitu dengan usaha memperluas wilayah. khalifah Umar Bin Khatab membagi warga negara menjadi dua bagian: Pertama,masyarakat muslim dan kedua masyarakat non muslim [Ahlu Dzimmi]yang mendapat perlindungan[suaka] negara .
·           Suksesi Kepemimpinan dari Umar ke Utsman yakni, khalifah Umar Bin Khattab membentuk sebuah dewan untuk mengatasi persoalan yang akan dihadapi, terutama soal penggantian kepemimpinan setelahnya. Dewan tersebut terdiri dari Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah Bin Ubaidillah, Zubair Bin Awwam, Abdur Rahman Bin Auf dan Saad Bin Abi Waqosh.Namun proses pemilihan yang semula diinginkan berjalan tidak sesuai dengan harapan, menemui kesulitan, terutama dalam masalah calon peserta. Kemudian abdur rahman bin auf mengangkat tangan usman bin affan sebagai tanda pengakuan menjadi khalifah baru.
·           Realitas sosial politik kepemimpinan utsman bin affan, pada paruh terahir masa pemerintahannya, terjadi krisis kepercayaan yang menimbulkan konflik berkepanjangan. Dalam beberapa kasus misalnya mengangkat para pejabat Negara, seperti gurbenur dart keluarganya sendiri, kebijakan lain yang menuai protes masyarakat adalah kebijakan satu mushaf dan menghapus mushaf-mushaf lain yang beredar di masyarakat. Meskipun demikian, Usman berjasa membangun angkatan laut membangun dan memperbaiki masjid nabawi,membangun jalan, jembatan, bendungan.
·           Realitas sosial politik kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib itu dengan  meneruskan kebijakan yang pernah ditempuh oleh kholifah abu bakar dan Usman Bin Affan. Ia menerapkan prinsip- prinsip baitul mal, dan mengembalikan semua tanah yang diambil oleh bani umaiyah ke dalam perbendaharaan Negara . disamping itu khalifah ali mengganti semua gurbenur yang diangkat pada masa usman. Karena berasumsi, bahwa selain gurbenur itu tidak disenangi, juga mereka diduga adalah penyebab terbunuhnya Khalifah Usman Bin Affan. Karena pasukan ali terpecah menjadi dua kelompok yaitu para pengikut setia Ali (syiah) dan mwreka yang menyatakan desersi atau keluar dari barisan ali(khawarij).kelompok inilah yang paling gencar dalam melakukan gerakan untuk membunuh Ali.Keributan antara Khalifah Ali denga aisyah berujung pada pertempuran yang dikenal dengan Waqa’ah Al-Jamal atau perang unta.dan akhirnya Khalilfah Ali terbunuh oleh salah anggota khawarij.  
·            Telaah dan Kritik Kontribusi Khalifah Empat dalam Peradaban Islam yaitu
       Realitas social politik kepimimpinan Khalifah Abu Bakar As- Siddiq dan Khalifah Umar Bin Khattab Adalah periode yang dibilang cukup aman dan tentram. Tetapi menginjak pada realitas social politik kepemimpinan Khalifah Usman Bin Affan banyak terjadinya pemberontakan- pemberontakan Sedangkan kritik kontribusi pada masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib adalah tidak adanya perluasan wilayah .

DAFTAR PUSTAKA
Yatim Badri, 2011, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, Jakarta:  
     PT. Raja Grafindo Persada
Murodi, 2008, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: PT. Karya Toha Putra




Tidak ada komentar:

Posting Komentar